Kamis 28 May 2015 20:17 WIB

Berikut Kelainan Genital yang Sering Dialami Anak Laki-Laki

Rep: Desy Susilawati/ Red: Winda Destiana Putri
Bayi laki-laki (ilustrasi)
Foto: Google
Bayi laki-laki (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya anak laki-laki mengalami kelainan genital baik itu pada penisnya maupun pada buah zakar atau testisnya tidak boleh dianggap enteng.

Kelainan tersebut diantaranya mikropenis, penis tampak kecil, hipospadia dan kriptorkismus atau undescensus testis (UDT). Ahli Urologi RS Siloam ASRI, Dr dr Irfan Wahyudi, SpU (K), menjelaskan mikropenis adalah kondisi dimana ukuran penis lebih kecil dibandingkan ukuran rerata normal (> 2,5 standar deviasi).

Mikropenis disebabkan oleh kelainan sekresi atau kerja hormon yang berperan dalam pembentukan alat kelamin laki-laki. "Selain itu, penyebab mikropenis adalah idiopatik," ujarnya kepada wartawan dalam acara Seminar Media Kenali dan Pahami Kelainan Genital pada Anak Laki-laki Sejak Dini, di Jakarta, Kamis (28/5).

Sementara penis yang tampak kecil, padahal sebenarnya tidak kecil disebut inconspicuous penis. Ukuran penis sebenarnya normal. Kelainan ini biasanya merupakan kumpulan dari berbagai kelainan yaitu buried atau concealed penis (penis yang terbenam), webbed penis (kulit kantung zakar bersatu dengan kulit yang menutupi bagian bawah penis), trapped penis (penis yang tidak muncul pasca tindakan) dan megaprepusium (penyempitan bagian ujung kulit penis sehingga menyebabkan kulit penis berlebih dan menutupi kepala atau glans penis).

Penis yang tampak kecil disebabkan oleh kegemukan atau obesitas, kelainan pada jaringan ikat di bawah kulit penis yang menyebabkan penis tidak terfiksasi dan mengalami retraksi. Selain itu, juga disebabkan oleh defisiensi kulit penis, tertutupnya lubang kencing oleh kulit penis (fimosis atau stenosis). Kasus inconspicuous penis terjadi pada 23 persen dari anak yang akan menjalani sirkumsisi.

Kelainan lainnya adalah hipospadia, yaitu lubang kencing tidak berada pada ujung kepala penis. Letak lubang kencing di bagian bawah dengan posisi yang sangat bervariasi. Penis tampak melengkung atau bengkok.

Hipospadia penyebabnya multifaktor, yaitu kelainan endokrin atau  hormon, genetik sekitar empat sampai 10 persen dan faktor lingkungan seperti pestisida, paparan hormon dan lainnya. "Hipospadia terjadi pada satu dari 250-300 kelahiran laki-laki," ungkapnya.

Bagaimana dengan kriptorkismus? Ini adalah kelainan proses penurunan testis ke dalam kantung zakar (skrotum). Testis berhenti pada salah satu lokasi penurunan testis, dapat di dalam perut, lipat paha ataupun di atas kantung zakar.

"Kriptorkismus atau undescended testis terjadi sebanyak tiga persen pada anak laki-laki baru lahir dan satu persen pada anak laki-laki usia satu tahun," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement