Senin 25 May 2015 07:14 WIB

Menonton Reality Show Bisa Pupuk Empati Seseorang

Rep: MGROL 41/ Red: Indira Rezkisari
Keluarga Kardashian-Jenner menjadi populer berkat reality show berjudul 'Keeping Up With The Kardashian' yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir.
Foto: AP
Keluarga Kardashian-Jenner menjadi populer berkat reality show berjudul 'Keeping Up With The Kardashian' yang sudah berjalan beberapa tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, Anda mungkin juga sahabat atau anggota keluarga pernah menangis ketika menyaksikan salah satu adegan dalam reality show. Sesudah itu, tak jarang orang merasa bodoh karena rasa emosional yang telah diluapkannya dari menonton acara tersebut.

Ternyata, meskipun tayangan itu hanyalah drama dan membuat kita memalukan diri kita sendiri, menonton reality show baik untuk otak.

Dilansir dari laman Shape, Senin (25/5), peneliti asal  Jerman mengamati hasil scan otak orang yang menonton program reality show di TV. Peneliti menemukan bahwa  otak manusia yang bersangkutan telah diaktifkan untuk mengeluarkan rasa empati, belas kasih, pengetahuan tentang etiket sosial dan budaya, serta kemampuan untuk menekan ego.

Hal ini membuktikan dengan menonton, orang menangis, tertawa, atau risih (gemas) di ketidaknyamanan yang terjadi di adegan acara tersebut. Artinya acara tersebut benar-benar dapat mengaktifkan bagian otak mereka. Jadi kenapa setelah menonton program tersebut Anda merasa seperti orang yang lebih baik? Sebagian besar dari penonton benar-benar menyadari efek ini. Ketika ditanya bagaimana perasaan mereka, kebanyakan peserta merasa kasihan atau berbelas kasih dengan tokoh protagonis atau lemah di acara tersebut.

Sampai saat ini, emosi seperti rasa malu dan rasa bersalah tercipta karena manusia lebih peka dengan lingkungan sekitar. Kemampuan untuk merasakan sakit di penderitaan orang lain menunjukkan kedalaman emosi manusia dan empati .

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement