Ahad 26 Apr 2015 18:04 WIB

Menangani Infeksi Telinga

Anak sakit telinga/ilustrasi
Foto: avartawellness
Anak sakit telinga/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Meminta anak minum obat untuk mengatasi infeksi telinga bisa jadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Karena rasanya yang pahit, anak hampir pasti akan menolak menelan obatnya. Sebagian bahkan tak segan memuntahkannya kembali.

Berikut trik meminta anak minum obat yang telah dipraktikkan Claire McCarthy, M.D, dokter spesialis anak  di Boston Children's Hospital selama bertahun-tahun dan terbukti efektif. Silakan mencoba, seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

- Tegaskan bahwa ia harus minum obat dan itu tidak bisa ditawar lagi.

- Gunakan alat berukuran kecil untuk memasukkan obat cair. Misalnya, 1 dosis 250 mg sama dengan 2 sendok teh 125 mg/5 ml atau 1 sendok teh 250 mg/5 ml.

- Bila memungkinkan, pilih obat yang dilengkapi perasa tambahan, sehingga lebih mudah diterima anak.

- Sediakan makanan atau minuman manis bagi anak setelah ia menelan obatnya. Contohnya, sirup cokelat.

- Hancurkan obat dan campur dengan sedikit makanan manis seperti puding atau cake.

- Tawarkan hadiah bila anak sanggup meminum obatnya.

- Jika semua cara itu gagal, minta dokter untuk memberikan antibiotik lewat suntikan. Pilihan terakhir ini  memang tidak mudah; perlu setidaknya dua kali suntikan, dan anak akan merasa dan kesakitan.

Perlukah Memakai Tabung Telinga?

Infeksi telinga yang tidak diobati bisa berujung kepada penurunan pendengaran. Biasanya dokter  menyarankan penggunaan tabung ini pada anak yang telah mengalami infeksi telinga berulang kali atau terdapat cairan di bagian tengah telinganya.

Tabung myringotomy atau tympanostomy adalah alat berukuran sangat kecil yang diletakkan di dalam gendang telinga untuk memberi jalan masuk bagi udara ke bagian tengah telinga, dan memungkinkan cairan keluar.

Pemakaian tabung terbukti menurunkan frekuensi anak mengalami infeksi dan memerbaiki kualitas pendengaran mereka. Operasi penanaman tabung ini tidak memakan waktu lama, dan anak akan dibius terlebih dahulu sehingga tidak merasa sakit. Meski terdapat tabung dalam telinga anak, namun hal ini tidak akan mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Ia hanya perlu menjaga kebersihan tabung agar tidak dimasuki kotoran atau kuman. Setelah enam bulan, biasanya tabung akan terlepas dengan sendirinya, dan lubang dalam gendang telinga akan membaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement