Sabtu 04 Apr 2015 20:00 WIB

Setiap Jam Satu Perempuan Meninggal karena Kanker Serviks

Deteksi dini kanker serviks sebaiknya dilakukan tiga tahun berturut-turut.
Foto: Prayogi/Republika
Deteksi dini kanker serviks sebaiknya dilakukan tiga tahun berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kanker leher rahim (serviks) merupakan kanker terbanyak di Indonesia. Setiap dua jam ada tiga perempuan terdiagnosa kanker tersebut.

Bahkan setiap jam satu perempuan meninggal akibat keganasan kanker serviks.

Dokter Rumah Sakit Permata Cibubur Asdineri Ruslim di Depok mengatakan, untuk Indonesia data yang tercatat ditemukan 40 kasus baru kanker serviks setiap hari. Sebanyak 20 perempuan meninggal karena kanker serviks setiap hari.

Hal itu dikemukakan Asdineri dalam seminar "Kesehatan Reproduksi Wanita, Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks", Sabtu (4/4).

Ia mengatakan, kanker serviks disebabkan virus bernama Human Papiloma Virus (HPV). Tanda dan gejalanya terbagi dua untuk stadium awal tanpa gejala dan untuk stadium lanjut terjadinya perdarahan saat hubungan suami istri, keputihan yang berbau dan nyeri perut bawah.

"Di tahap awal tidak bergejala jadi wanita dapat saja terkena kanker serviks tanpa diketahuinya," katanya.

Asdineri menilai, masyarakat masih awam dan mereka banyak ingin tahu tentang seluk-beluk penyakit yang satu ini. Pencegahan yang dapat dilakukan secara umum dengan pencegahan primer melalui edukasi dan vaksinasi. Pencegahan sekunder yaitu skrining lesi prakanker melalui papsmear, IVA (Inveksi Visualisasi Asetat) atau kolposkopi.

Belum ada pengobatan untuk infeksi HPV , namun kulit dan pertumbuhan sel abnormal yang diakibatkan virus HPV dapat ditangani secara efektif.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement