Selasa 31 Mar 2015 12:43 WIB

Mengejutkan, Harga Vaksin Meningitis Mahal

Rep: C22/ Red: Winda Destiana Putri
Vaksin meningitis (Ilustrasi)
Foto: Dailymail
Vaksin meningitis (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INGGRIS -- Inggris akan menjadi negara pertama di dunia yang mengadakan program vaksinasi meningitis. Hampir satu tahun Pemerintah Inggris melakukan negosiasi harga vaksin kepada pabrik obat.

Sekretaris Kementerian Kesehatan Inggris, Jeremy Hunt mengumumkan banyak anak-anak yang sekarat dan menderita luka parah, sementara perdebatan tentang biaya masih terus dilakukan. Ada sekitar 1.870 kasus meningitis B yang terjadi di negara ini setiap tahunnya, dan biasanya menyerang balita serta remaja.

Hal itu menyebabkan sekitar 120 kematian dan 400 mengalami cacat seumur hidup, termasuk kerusakan otak, amputasi, dan kebutaan. Harga untuk vaksin meningitis ini juga sangat mengejutkan yakni sebesar 20 poundsterling atau sekitar Rp 340 ribu untuk sekali vaksin. Vaksin itu diharapkan akan terseida di National Health Service (NHS) pada akhir tahun 2015.

Hampir 800 ribu bayi setiap tahunnya melakukan vaksinasi meningitis B, yang menghabiskan biaya tahunan sebesar 16 juta poundsterling atau sekitar Rp 272 miliar. Sebuah yayasan amal memperkirakan NHS akan menghabiskan sekitar 3 juta poundsterling atau sekitar Rp 51 miliar untuk mengobati dan merawat satu anak.

Dokter akan memvaksin bayi yang dimulai dari umur dua bulan, empat bulan, kemudian 12 bulan. Dalam kebanyakan kasus, mereka akan disuntik sebanyak lima kali dalam setiap vaksinasi.

"Vaksinansi meningitis B akan kami lakukan di tahun ini kepada seluruh keluarga, terutama anak-anak," kata Hunt seperti yang dilansir dari Dailymail, Selasa (31/3).

Pemerintah telah melakukan kesepakatan dengan GlaxoSmithKline untuk menurunkan harga vaksin sedikit lebih rendah agar mudah dijangkau kalangan manapun.

Meningitis merupakan infeksi pada lapisan luar sel yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan. Penyakit ini dapat membunuh dalam hitungan jam dan merupakan penyebab paling umum kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement