Rabu 04 Mar 2015 15:39 WIB

Benarkah Tiap Orang Butuh Minum Dua Liter per hari?

Rep: C22/ Red: Indira Rezkisari
Kebutuhan untuk minum dipengaruhi oleh beragam faktor, mulai dari kelamin hingga profesi.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kebutuhan untuk minum dipengaruhi oleh beragam faktor, mulai dari kelamin hingga profesi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anjuran yang mengharuskan setiap orang menenggak air sebanyak 2 liter per hari, tak sepenuhnya benar. Sebab, kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda.

Dalam bincang-bincang kesehatan bertajuk 'Apakah Minum 2 Liter Per Hari Cukup Bagi Pekerja?', Rabu (4/3), Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, mengatakan setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut berdasarkan pada tempat kerja, jenis kelamin, umur, sedang dalam masa kehamilan atau tidak, sedang menyusui atau tidak, dan profesi.

Menurut Anung, air merupakan komponen terpenting yang dibutuhkan tubuh sebagai upaya pencegahan penyakit. selain itu air juga berguna untuk membuat tubuh menjadi bugar.

Dia menambahkan, Indonesia mempunyai peraturan perundang-undangan kesehatan pasal 164 yang diatur untuk melindungi pekerja. Perlindungan tersebut diperlukan di tempat kerja agar mendukung adanya prasarana dan fasilitas. Salah satu fasilitas yang harus disediakan oleh tempat kerja, yakni menyediakan air minum di tempat kerja.

"Lingkungan kerja yang memiliki banyak tekanan berpengaruh besar terhadap sistem dehidrasi seseorang," terang Anung.

Dia menambahkan sekitar 70 persen masyarakat Indonesia bekerja di industri kecil dan sektor informal. Tempat kerja kelompok masyarakat ini namun belum cukup mengaplikasikan pengadaan fasilitas untuk minum. Sisanya, sebanyak 30 persen untungnya sudah bekerja dengan fasilitas yang mendukung kebutuhan cairan setiap orang. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement