Selasa 03 Mar 2015 11:32 WIB

Mengapa Junk Food tak Baik untuk Remaja?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Makanan cepat saji atau junk food.
Foto: pixabay
Makanan cepat saji atau junk food.

REPUBLIKA.CO.ID, Satu dari tiga remaja di Australia membeli makanan takeaway setiap hari. Sikap ini memerlukan sejumlah upaya untuk mengubah kebiasaan makan remaja. Beberapa perubahan sederhana akan menghasilkan perbedaan besar bagi kesehata. Remaja bisa mengelola berat badannya lebih mudah.

Banyak remaja makan junk food setiap hari, baik itu minuman bersoda, atau makanan ringan berkalori tinggi, seperti keripik kentang. Dilansir dari Better Health, Selasa (3/3), dibandingkan makanan rumahan, junk food - termasuk makanan cepat saji - hampir selalu tinggi lemak (khususnya lemak jenuh), tinggi garam, tinggi gula, rendah serat, dan rendah nutrisi, seperti kalsium dan zat besi.

Pola makan yang buruk menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah tingi, sembelit, kelelahan dan masalah konsetrasi ketika masih remaja.

Untuk Anda para remaja, cobalah mengurangi minuman manis, seperti minuman ringan dan minuman berenergi. Minuman versi 'low sugar' atau 'sugar free' boleh saja diminum, namun cukup sesekali. Air putih adalah minuman tersehat untuk remaja, apalagi ditambahkan sepotong lemon, jeruk nipis, atau jeruk manis.

Tips makan lainnya yang perlu diperhatikan remaja adalah biasakan sarapan pagi dengan buah, gandum, sereal, dan susu rendah lemak. Janan pernah melewatkan makan siang dan makan malam. Remaja juga perlu mengubah metode memasaknya, yang biasanya lebih sering menggoreng, diganti dengan lebih sering dipanggang, direbus, atau dipanaskan di microwave.

Ada baiknya jangan menambahkan banyak garam ke maanan Anda. Tak kalah pentingnya, ubahlah tempat nongkrong Anda bersama teman-teman. Jika biasanya nongkrong di restoran makanan cepat saji, gantilah ke restoran yang menyajikan makanan bermenu sehat, seperti sushi, restoran vegetarian, atau gandum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement