REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batuk adalah mekanisme alami pertahanan tubuh untuk mengeluarkan sel mati dari paru-paru. Melalui batuk semua hal yang membuat iritasi keluar dari tubuh.
Batuk pada anak-anak bisa disebabkan demam atau flu. Namun jika batuk tidak mereda dalam dua minggu, bisa jadi anak Anda sakit serius. Jika mengetahui anak batuk, cobalah beberapa cara meredakan batuk di bawah ini seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.
Pakaian hangat
Pakaikan anak Anda pakaian yang hangat. Intensitas batuk dapat meningkat karena ada paparan udara dingin.
Jauhkan dari ruang lembab
Jauhkan balita di ruang lembab. Udara lembap membuat batuk semakin parah dan saluran pernapasan tersumbat. Menjauhkan anak dari ruang lembap adalah cara efektif untuk menyingkirkan batuk.
Gunakan humidifier
Anda dapat menggunakan humidifier (alat pelembap udara). Namun harus diatur bersuhu hangat. Bersantailah di ruangan hangat dengan balita Anda supaya batuknya mereda.
Tidurkan anak di siang hari
Batuk dapat merusak pola tidur balita terutama pada malam hari. Buatlah anak Anda tidur di siang hari sebagai ganti waktu tidur malam yang hilang. Tidur siang bisa menyegarkan tubuh.
Oleskan balsem
Balsem Eucalyptus ditambah ekstrak tumbuhan alami adalah aromaterapi yang efektif untuk menyembuhkan batuk. Oleskan balsem di dada balita sebelum tidur. Kehangatan balsem akan membuka saluran pernapasan, melegakan hidung tersumbat, dan meningkatkan sirkulasi udara.
Beri air hangat
Minumkan air hangat. Air hangat efektif meredakan batuk. Anda juga dapat memberikan anak teh sebagai capuran air hangat.
Beri banyak cairan
Berikan banyak cairan karena sakit dapat menyebabkan dehidrasi. Energi akan menurun saat tubuh melawan infeksi dan virus. Jadi berikan anak cairan yang bergizi dan sehat.
Hentikan minum susu
Jika anak Anda batuk setelah minum susu, hentikan untuk beberapa hari. Susu dapat menyebabkan alergi atau meningkatnya intensitas batuk. Berikan susu panas tapi harus disuapkan melalui sendok. Anda juga dapat memberikan madu jika anak Anda sudah lebih dari 1 tahun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
