Senin 02 Feb 2015 19:18 WIB

Fogging Bukan Cara Cegah DBD

Rep: c15/ Red: Damanhuri Zuhri
Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.
Foto: Antara
Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam Berdarah Dengue sudah menjadi salah satu persoalan yang kerap terjadi di Indonesia.

Hal ini dinilai pengamat akibat tidak adanya langkah preventif yang masif dilakukan. Fogging kerap diklaim sebagai solusi, padahal Fogging bukan cara untuk cegah DBD.

Wakil Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), Husein Habsyi menuturkan tindakan fogging yang selama ini dilakukan pemerintah merupakan tindakan yang terlambat. Sebab, Husein menilai Fogging bukanlah cara untuk mencegah DBD.

Fogging bersifat mematikan nyamuk yang dewasa. Komposisi Fogging merupakan cairan kimia yang diramu untuk mematikan nyamuk dewasa, namun tidak mematikan jentik nyamuk.

Bentuknya yang asap kadang malah cenderung membahayakan manusia, jika hal tersebut dilakukan berkali-kali. "penggunaan fogging juga ada aturannya, tidak bisa asal sembarang semprot," ujar Husein menjelaskan.

Ia juga menambahkan, pengasapan atau fogging tersebut harusnya dilakukan dalam radius 100 meter persegi. Hal tersebut pun tidak bisa dilakukan hanya sekali, tetapi harus dilaksanakan dua kali dalam seminggu ketika wilayah tersebut sudah disebutkan sebagai endemik DBD.

Dana yang pakai untuk melakukan fogging pun dikatakan Husein tidaklah sedikit. Maka, fogging memang bukanlah sebuah kewajiban yang harus dilakukan terus menerus. Tetapi hanya untuk meredam tingginya pertumbuhan nyamuk dewasa.

Husein pun mengatakan, perlu adanya langkah preventif seperti aksi bersama untuk melakukan 3M, dan ketegasan dari pemerintah untuk bisa menjadikan Indonesia bebas dari endemik DBD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement