Sabtu 31 Jan 2015 23:09 WIB

Kemenkes Teliti Obat Tuberkulosis Baru Dari Jepang

Rep: C73/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penyakit TBC (ilustrasi).
Foto: gsahs.nsw.gov.au
Penyakit TBC (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama mengatakan obat yang kini digunakan untuk mengobati Multi Drug Tuberkulosis (MDR TB) sudah tidak berefek ampuh. MDR TB merupakan Tuberkulosis yang resisten (sudah kebal) pada obat yang kini biasa digunakan.

Oleh karena itu menurutnya, diperlukan obat baru yang dapat mengobati TB. Terkait hal ini, ia mengatakan kini Jepang sudah membuat satu obat TB baru yang bernama Delamanide.

Dalam penelitian sejauh ini, obat tersebut dinilai berhasil cukup baik yaitu diantaranya meningkatkan konversi kultur sputum sebesar 50 persen dan penurunan kematian hingga 75 persen. Obat Delamanid ini tergolong nitroimidazole, yang bekerja menghambat mycolic acid dan tidak memiliki resistensi silang dengan obat anti TB yang lain.

Ia menambahkan, obat ini sudah masuk dalam guideline WHO pada Oktober 2014. Rencananya, akan dilakukan penelitian selanjutnya terkait obat TB termasuk di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement