Jumat 26 Dec 2014 13:52 WIB

Sperma Buatan Jadi Dasar Penelitian Masa Depan

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Sel sperma/ilustrasi
Foto: emirates247.com
Sel sperma/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE - Penemuan sperma dan sel telur buatan diharapkan bisa menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut di masa depan. Sel-sel tersebut diharapkan bisa membantu mengobati penyakit tertentu.

Pemimpin tim peneliti di Institut Gurdon di Cambridge Azim Surani mengatakan, sel-sel ini nantinya dapat membantu mengobati penyakit yang berkaitan dengan usia tertentu. Seiring bertambahnya usia tak hanya menumpuk mutasi genetik tapi perubahan lain untuk DNA mereka.

Perubahan epigenetik bisa disebabkan karena seseorang merokok, paparan bahan kimia dari lingkungan, diet, dan faktor gaya hidup lainnya.

"(Penelitian) ini bisa memberitahu kita bagaimana menghapus mutasi epigenetik. Epigenetik digunakan untuk mengatur ekspresi gen, namun pada penyakit yang berhubungan dengan usia, perubahan ini dapat menyimpang dan membuat ketidaksempurnaan gen," ujar Surani.

Dosen andrologi senior di Universitas Sheffield Allan Pacey mengatakan, sel-sel yang diteliti Surani bisa berguna untuk hal lain. Ketika laki-laki diberi kemoterapi itu membuat mereka tak subur. Penelitian ini juga dapat digunakan untuk memahami dan menemukan obat anti-kanker baru yang tak begitu merusak sperma.

Dalam program kerja mereka, tim Surani menemukan gen tertentu bernama SOX17 sangat penting mengubah sel induk manusia menjadi tahap awal sperma da sel telur. Temuan ini merupakan kejutan, karena pada tikus gen setara tak memainkan peran apa pun. Implikasi yang luas.

"Tikus adalah model kunci yang bisa kita gunakan untuk mempelajari mamalia dan kami ekstrapolasi dari tikus ke manusia. Karya ini memberitahu kita bahwa ekstrapolasi dapat diandalkan. Saya tak mengatakan bahwa semua penelitian pada tikus tak berlaku pada manusia, tetapi ada perbedaan mendasar dan kita perlu berhati-hati," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement