Jumat 28 Nov 2014 01:23 WIB

Tuberkolosis dan HIV/AIDS Penyebab Kematian Utama di Lapas

Rep: C88/ Red: Julkifli Marbun
HIV/Aids
HIV/Aids

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuberkolosis (TB) dan HIV/AIDS menjadi penyakit utama penyebab kematian warga binaan lembaga pemasyarakatan. Kepala Kanwil Kumham DKI Jakarta, Mardjoeki menyebut dari sekitar 15 ribu warga binaan enam rutan/lapas di DKI Jakarta, 70 persen berlatar belakang tindak kriminal narkotika.

Berdasarkan data Ditjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, jumlah warga binaan enam rutan/lapas di DKI Jakarta per November 2014 mencapai 15.536 orang. Sebanyak 11.320 orang di antaranya merupakan tahanan karena kasus narkotika.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Salemba Abdul Karim menuturkan banyaknya napi yang menderita HIV/AIDS karena sebelum masuk lapas mereka telah terlebih dulu mengidap HIV/AIDS. Data yang dikumpulkan dari Lapas Kelas II Salemba menunjukkan bahwa dari 1.812 warga binaan terdapat 105 orang yang mengidap HIV.

Abdul mengatakan setiap napi yang akan masuk ke lapas terlebih dulu diperiksa kesehatannya. Jika diketahui sang napi mengidap HIV/AIDS maka akan dilakukan pendampingan selama berada di lapas. Tujuannya agar tidak menular ke napi lain dan menjadi epidemi. "Kami antisipasi sekali hal-hal itu," katanya.

Daya tampung Lapas kelas II Salemba sebanyak 587 orang. Akan tetapi saat ini jumlah napi yang ditampung mencapai 1.812 orang. Meski demikian Abdul membantah bahwa over capacity di lapas berpotensi meningkatkan laju penyebaran HIV/AIDS.

Ia menambahkan, perilaku menyimpang lelaki seks lelaki (LSL) sangat dibenci oleh kalangan napi. Tatkala menemui perilaku menyimpang seperti itu, mereka akan segera melaporkan ke petugas lapas. Oleh karenanya Abdul berani mengklaim bahwa kemungkinan penyebaran HIV/AIDS di lapas melalui LSL sangat kecil.

Penularan yang dikhawatirkan adalah penyakit TB karena sulit dideteksi. Lebih lanjut Abdul mengatakan napi yang meninggal karena TB biasanya pengidap HIV.

Terpisah, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Kemal Siregar mengatakan pasien pengidap HIV mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena infeksi sekunder. "Infeksi sekunder terbanyak adalah tuberkolosis," ungkap Kemal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement