Sabtu 25 Oct 2014 15:00 WIB

Awas, Jangan Minum Terlalu Banyak Jika Anda Seorang Atlet

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Olahragawan ternyata disarankan untuk tidak minum terlalu banyak.
Foto: Antara
Olahragawan ternyata disarankan untuk tidak minum terlalu banyak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ini benar-benar kasus serius. Kematian dari dua pemain sepak bola di sekolah tinggi di luar negeri membuat peneliti menyoroti bahaya yang dihadapi atlet jika mereka terlalu banyak minum air setelah berolah raga.

Dalam kasus dua atlet tersebut, ternyata mereka meninggal sewaktu berolah raga karena hiponatremia. Ini terjadi ketika atlet minum terlalu banyak cairan, bahkan ketika mereka sesungguhnya tidak sedang haus. Asupan air terlalu banyak menyebabkan sel membengkak karena air, akhirnya berujung pada kram otot, mual, muntah, kejang, kehilangan kesadaran, kemudian kematian.

Seorang pemain sepak bola di Georgia dikabarkan minum dua galon air dan dua botol minuman energi selama melakukan latihan. Dia kemudian pingsan di rumah dan meninggal di rumah sakit. Pemain bola lain di Mississippi juga mengalami hiponatremia selama pertandingan setelah dibawa ke rumah sakit karena terlalu banyak minum air.

Hiponatremia menjadi penyebab kematian lebih dari selusin pelari beberapa tahun terakhir. Banyak pelatih mendorong atlet mereka minum sebelum mereka haus.

Peneliti sekaligus seorang dokter spesialis olahragawan di Loyola University Medical Center, James Winger merekomendasikan bahwa atlet hanya minum ketika mereka merasa haus. Ini akan meringankan dehidrasi.

"Tak ada atlet yang meninggal karena dehidrasi. Mereka meninggal bila overdehidrasi," kata Winger, dilansir dari Easy Good Health.

Penelitian Winger sebelumnya menemukan fakta bahwa hampir setengah lusin pelari rekreasi di Chicago minum terlalu banyak cairan sewaktu maraton. Mereka akhirnya meninggal setelah berolah raga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement