REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obesitas dan depresi cenderung berjalan beriringan. Penelitian di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa 43 persen orang dewasa yang mengalami depresi pasti mengalami obesitas.
Sebanyak 55 pasien yang mengonsumsi obat antidepresi pasti obesitas. Penulis sekaligus ahli epidemiologi di US National Center for Health Statistics, Laura Pratt mengatakan sebagian besar depresi akan meningkatkan peluang obesitas seseorang.
"Kami menemukan hubungan antara depresi dan obesitas, namun kami belum bisa menjawab detail pertanyaan mengapa orang yang depresi itu pasti obesitas," ujar Pratt, dilansir dari Easy Good Health, Kamis (23/10).
Selain itu, jenis kelamin dan ras memainkan peran dalam hubungan antara obesitas dan depresi. Menurut laporan itu, wanita yang menderita depresi cenderung menjadi gemuk dibandingkan wanita yang tidak depresi, tidak peduli berapapun usia mereka. Wanita berkulit lebih putih cenderung mengalami obesitas lebih ketika depresi ketimbang wanita berkulit lebih gelap.
Tony Tang, seorang profesor di Departemen Psikologi di University of Pennsylvania, memiliki beberapa teori tentang hubungan antara depresi dan obesitas.
"Depresi dan obesitas itu berdampak pada banyak aspek kehidupan dan hubungannya kompleks, namun jelas sekali terlihat. Obesitas menimbulkan rasa rendah diri, terisolasi secara sosial, dan masalah kesehatan. Semua ini menyebabkan depresi. Depresi bisa menyebabkan orang untuk makan lebih banyak sehingga mereka mengalami obesitas," kata Tang.
Hubungan ini berjalan dua arah. Sebagai contoh, banyak orang menghabiskan berjam-jam menonton TV di rumah sendiri, bermain video games sendiri, menonton video di interney sendiri, dan itu semua menyebabkan mereka mengisolasi diri sendiri dan akhirnya mengalami kehemukan. Isolasi sosial merupakan faktor risiko paling penting dari penyebab depresi. Dukungan sosial dapat melindungi orang dari faktor depresi.
Obat antidepresi juga memainkan peran penting. Obat antidepresi populer, seperto paxil itu bisanya menyebabkan penambahan berat badan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
