REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil survei pola hidup yang dilakukan Sun Life terhadap masyarakat perkotaan usia 25-55 di 8 negara Asia termasuk Indonesia, perusahaan jasa keuangan dan asuransi internasional tersebut menemukan sesuatu yang cocok disebut dengan 'Generasi O' Asia.
Generasi O adalah generasi yang 'overworked' (terlalu banyak bekerja), 'overweight' (kelebihan berat badan), dan 'overwhelmed' (kelelahan).
"Generasi O adalah masyarakat yang memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya pola hidup sehat tetapi tidak melakukan tindakan nyata untuk mengubah pola hidup tidak sehat mereka secara berkelanjutan," ujar Eddy Belmans, Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia, Rabu (22/10).
Generasi O merupakan masyarakat yang aktif bekerja di perkotaan. Akibat kesibukan dan padatnya pekerjaan, seringkali generasi tersebut mengenyampingkan pola hidup sehat.
"Generasi ini sangat-sangat sibuk sehingga tidak sempat menjaga seperti pola dan nutrisi makan, jarang berolahraga, lebih sering berolahraga di gadget misalnya," lanjut Eddy.
Ditambahkan pula oleh Eddy, khusus di Indonesia diperkenalkan satu istilah tambahan yaitu 'out of breath' (napas tersengal-sengal)). "Karena selain stres dan kurang berolahraga, orang Indonesia juga tidak puas dengan kualitas udara wilayahnya yang buruk."
Generasi O ini kata Eddy memiliki pemahaman jelas mengenai risiko-risiko kesehatan dari gaya hidup yang mereka jalani. "Setidaknya tiga masalah kesehatan utama yang dialami generasi O ini seperti diabetes, kelebihan berat badan dan serangan jantung atau stroke," kata dia.
Namun, generasi itu merasa menderita karena kurangnya motivasi untuk benar-benar mengatasi risiko tersebut dengan melakukan pola hidup lebih sehat. "Karena itu, melalui perkenalan istilah ini, Sun Life juga bermaksud menyediakan program-program dan produk yang sesuai guna mendukung masyarakat agar lebih kuat, sehat dan mapan secara finansial," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
