REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak mitos mengenai kanker payudara yang beredar di masyarakat. Mitos berkembang akibat ketakutan yang tidak diimbangi pengetahuan memadai soal penyakit ini.

Berikut ini mitos berikut fakta dari kanker payudara.

1. Mitos: Menggunakan bra berkawat dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Faktanya, Teori bahwa menggunakan bra berkawat dapat menyebabkan kanker payudara adalah mitos belaka. Penggunaan bra berkawat tidak terbukti dapat memicu terjadinya kanker payudara.

2. Mitos: Kanker payudara selalu berawal dengan adanya benjolan

Faktanya, benar. Namun, tidak hanya benjolan saja. Selain benjolan, gejala awal dari kanker payudara adalah pembengkakan, iritasi, puting menjadi ke kemerahan atau bersisik. Kanker payudara juga dapat menyebar hingga ke bagian ketiak.

3. Mitos: Apabila seorang wanita terkena kanker payudara maka payudaranya pasti akan diangkat.

Faktanya, banyak penderita kanker payudara yang selamat payudaranya dengan proses penyembuhan yang tidak radikal.

4. Mitos: Wanita yang memiliki payudara kecil, berisiko lebih kecil terkena kanker payudara

Faktanya, ukuran payudara sama sekali tidak mempengaruhi risiko terkena kanker payudara. Namun, payudara yang berukuran besar akan sulit untuk mendeteksi payudara.

5. Mitos: Kanker payudara adalah penyakit turunan. Jadi hanya wanita yang memiliki latar belakang keluarga pengidap kanker lah yang dapat terkenal kanker payudara.

Faktanya, sekitar 70 persen wanita penderita kanker payudara justru tidak memiliki riwayat keluarga pengidap kanker. Namun, jika ada keluarga yang terkena kanker payudara, misalnya ibu atau saudari sendiri, itu artinya risiko terkena payudara akan meningkat.

6. Mitos: Pemeriksaan secara rutin dengan mammograms dapat meningkatkan risiko kanker payudara akibat radiasi.

Faktanya, hal ini benar bahwa mamograms menggunakan radiasi. Namun, jumlahnya sedikit jika dibandingkan dengan manfaat dari tes itu. Mammograms dapat mendeteksi adanya benjolan jauh lebih dulu sebelum merasakan adanya masalah di payudara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika