Jumat 03 Aug 2012 18:00 WIB

Cegah Gangguan Kesehatan Anak, Awasi Kualitas Nutrisi

Karbohidrat Kompleks
Karbohidrat Kompleks

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kualitas asupan nutrisi pada usia dini harus tepat, karena kekurangan nutrisi bisa mengakibatkan rendahnya tingkat tumbuh kembangnya dan kualitas kecerdasan anak. Namun, jika berlebihan terdapat risiko obesitas, diabetes, dan jantung.

Medical Marketing Manager PT Fonterra Brands, dr Muliaman Mansyur, Jumat (3/8), mengatakan, salah satu unsur nutrisi yang paling dibutuhkan anak dalam usia tumbuh kembang adalah karbohidrat. Karbohidrat sendiri dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan kompleksitasnya. Ada karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.

Karbohidrat sederhana sangat cepat diubah menjadi energi, misalnya berbagai jenis gula seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa. Sementara karbohidrat kompleks lambat diubah menjadi energi, contohnya makanan pati dan serat, seperti umbi-umbian, buah-buahan, biji-bijian, dan sagu, tutur dokter Muliaman Mansyur.

Ia menambahkan, dalam usia pertumbuhan, yakni usia nol hingga lima tahun, anak-anak membutuhkan asupan karbohidrat yang tergolong sederhana agar lebih cepat diserap menjadi energi. Namun, konsumsinya harus diperhatikan, terutama jika berbagai jenis gula tersebut dikonsumsi secara berlebih.

Menurut dia, nutrisi penting yang dibutuhkan oleh anak, antara lain adalah kalsium, zat besi, serat, karbohidrat, folat, serta vitamin A, B, C, D, dan E. Nutrisi yang baik untuk anak adalah nutrisi yang cukup memenuhi gizi harian anak.

Untuk memenuhi gizi harian, seorang anak harus mengonsumsi berbagai sumber makanan dengan jumlah asupan yang tepat. Nutrisi yang mengandung indeks glikemik (Glycaemic Index atau GI) dan beban glikemik (Glycaemic Load atau GL) akan mempengaruhi kerja pankreas dan organ-organ lainnya akibat exposure dari gula darah yang tinggi.

Jika jumlah asupan tidak tepat, maka GI dan GL yang tinggi akan membuat anak menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, mengalami kenaikan berat badan yang cepat, serta kerusakan pada pankreas. Berbagai kondisi itu akan mengakibatkan terganggunya produksi insulin dan berisiko menderita diabetes tipe dua (2) saat dewasa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement