Selasa 19 Jun 2012 05:40 WIB

Vitamin D dan Kalsium Bisa Membantu Hidup Lansia

Seorang lansia/ilustrasi
Seorang lansia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Para orang lanjut usia (lansia) yang mengkonsumsi suplemen Vitamin D dan kalsium dapat hidup sedikit lebih lama daripada rekan sebaya mereka. Hal ini berdasarkan sejumlah penelitian yang salah satunya dilakukan para peneliti Journal Clinical Endocrinology.

Penelitian itu menemukan bahwa orang tua yang diberi suplemen itu sembilan persen dapat hidup tiga tahun lebih lama dibandingkan dengan mereka yang diberi pil plasebo. Sementara, Vitamin D saja tidak berdampak pada tingkat kematian.

Plasebo adalah istilah untuk obat yang biasanya berisi cairan garam atau gula dan tidak memiliki khasiat apapun sebagai obat. Penurunan angka resiko kematian sebesar sembilan persen selama lebih tiga tahun mungkin terdengar sedikit. Namun ketua tim peneliti Lars Rejnmark mengatakan bahwa pengaruhnya setidaknya sama dengan manfaat obat penurun tekanan dan statin (penurun kolesterol).

"Menurut saya, penurunan angka kematian sebesar sembilan persen pada penduduk lansia merupakan hal yang sangat penting," kata Rejnmark, profesor di Universitas Aarhus Denmark. "Tidak ada hal lain yang mampu menurunkan resiko kematian, kecuali menghentikan kebiasaan merokok," tambahnya.

Rejnmark dan rekan peneliti lain menggabungkan delapan hasil penelitian uji klinis yang melibatkan 70.000 lebih orang lansia, terutama perempuan. Dalam setiap percobaan, para partisipan secara acak diminta mengkonsumsi vitamin D atau plasebo. Sementara sejumlah penelitian lain mengkombinasikan vitamin D dengan kalsium.

Dosis yang diberikan bervariasi, tetapi sebagian besar percobaan menggunakan dosis harian vitamin D sekira 10 hingga 20 mikrogram (10 mikrogram = 0,01 miligram). Di Amerika Serikat, para petugas kesehatan menganjurkan sebagian besar orang dewasa mengkonsumsi 15 miligram vitamin D setiap hari, sementara orang berusia 70 tahun ke atas harus diberikan 20 mikrogram vitamin D.

Sementara itu, dalam percobaan yang menggunakan kalsium peserta diberi kalsium dengan dosis 1.000 miligram setiap harinya. Pada umumnya, perempuan lansia berumur 50 tahun ke atas dan setiap orang berumur lebih dari 70 tahun diberikan dosis kalsium 1.200 miligram setiap hari.

Vitamin D dan kalsium mungkin dikenal sebagai zat pembentuk tulang tubuh. Perempuan lansia sering mengkonsumsi suplemen itu untuk menangkal penyakit penipisan tulang sendi atau osteoporosis. Sejumlah uji coba menemukan bahwa kombinasi kedua zat itu dapat mencegah keretakan dan patah tulang pada orang lansia.

Namun hasil penelitian tersebut mungkin tidak menjelaskan penurunan resiko kematian. Ketika para peneliti menangani keretakan tulang pinggul dan tulang belakang, mereka tidak menjelaskan mengenai penurunan angka resiko kematian. Kemungkinan lain adalah bahwa kedua suplemen tersebut membuat orang terhindar dari resiko penyakit kanker.

Rejnmark mengatakan bahwa ada sejumlah bukti yang menunjukkan kalsium dan vitamin D dapat menurunkan kemungkinan resiko penyakit kanker usus besar, namun hal itu belum disahkan secara hukum. Untuk saat ini, kata Rejnmark, hasil penemuan tersebut mendorong rekomendasi jumlah konsumsi vitamin D dan kalsium. Sejumlah peneliti anggota tim Rejnmark memiliki hubungan dengan perusahaan obat penghasil vitamin D dan kalsium.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement